Perulangan adalah metode lain untuk mengubah alur program. Dalam sebuah perulangan, jalannya sebuah perintah, atau sebuah kumpulan perintah, diulang beberapa kali secara berurutan atau berulang-ulang. Setiap putaran dari jalannya perintah disebut dengan ulangan. Setiap ulangan terdapat satu variabel yang diproses, tetapi terkadang lebih dari satu, atau bahkan semua variabel yang didefinisikan dalam perulangan ini , menghasilkan nilai-nilai baru. MATLAB memiliki 2 pernyataan yang digunakan untuk perulangan yaitu for..end dan while..end. Pada kesempatan ini kita akan membahas salah satu diantaranya yaitu perulangan for..end.
Pada perulangan for..end jalannya sebuah perintah atau sekumpulan perintah diulang dengan batas perulangan dibatasi sebelumnya. sehingga jumlah perulangannya telah diketahui.
Variabel indeks dari perulangan dapat berupa sebarang variabel (biasanya i, j, k, l, m, dan n, tetapi i dan j seharusnya tidak digunakan karena mewakili bilangan kompleks dalam MATLAB).
for k = a : b : n (jika b = 1 tidak perlu dituliskan)
. . .
Perintah yang dijalankan
. . .
end
Pada ulangan pertama k = a dan komputer menjalankan perintah antara for dan end. kemudian program kembali ke perintah for untuk ulangan kedua. k memperoleh nilai baru yang sama dengan k = a + b, dan perintah for..end dijalankan lagi dengan nilai daru dari k. Proses perulangan akan terus berlanjut hingga ulangan terakhir yaitu k = n. Kemudian program akan mengakhiri perulangan dan menjalankan perintah di bawah end. Contohnya, jika k = 1 : 2 : 9, maka terdapat 5 perulangan, dan nilai k adalah 1, 3, 5, 7, dan 9.
Beda b dapat bernilai negatif (contoh; k = 25: -5: 10, maka proses terdapat 4 perulangan dengan k = 25, 20, 15, 10).
Jika beda b dihilangkan maka akan dianggap 1 (default) (contoh; 3:7 proses terdapat 5 perulangan dengan k = 3, 4, 5, 6, 7).
Jika a = n, maka perulangan hanya berlangsung satu kali.
Jika a > n dan b > 0, atau jika a < n dan s < 0, maka perulangan tidak akan dijalankan.
Jika nilai dari k, b, dan n untuk k tidak bisa sama dengan n, maka jika b adalah bilangan positif, maka perulangan terakhir adalah nilai terbesar dari k yang lebih kecil dari n (contoh: k = 8:10:50, proses terdapat lima perulangan dengan k = 8, 18, 28, 38, 48). Jika b bernilai negatif maka k akan berhenti dimana k merupakan nilai kemungkinan terkecil yang lebih besar dari n.
Pada perintah for k juga dapat ditentukan dengan nilai tertentu (dalam bentuk vektor).
for k = [7 9 -1 3 3 5].
Nilai dari k tidak untuk didefinisikan dalam perulangan, karena dapat mengakibatkan kesalahan pendefinisian.
Setiap perintah for dalam program harus diakhiri dengan perintah end.
Nilai dari indeks perulangan (k) tidak akan muncul dalam setiap perulangan, kecuali ditampilkan bersama pernyataan tertentu.
Contoh 1:
for i=1:5
disp('Saya anak indonesia')
end
Hasilnya:
Saya anak indonesia
Saya anak indonesia
Saya anak indonesia
Saya anak indonesia
Saya anak indonesia
Contoh 2:
for i=0:7
fprintf('Saya sudah makan %d piring dan kurang %d piring\n',i,7-i)
end
Hasilnya :
Saya sudah makan 0 piring dan kurang 7 piring
Saya sudah makan 1 piring dan kurang 6 piring
Saya sudah makan 2 piring dan kurang 5 piring
Saya sudah makan 3 piring dan kurang 4 piring
Saya sudah makan 4 piring dan kurang 3 piring
Saya sudah makan 5 piring dan kurang 2 piring
Saya sudah makan 6 piring dan kurang 1 piring
Saya sudah makan 7 piring dan kurang 0 piring
Contoh 3:
for i=1:7
for j=i:7
fprintf(' ')
end
for k=1:i
fprintf('%d ',k)
end
fprintf('\n')
end
Hasilnya:
1
1 2
1 2 3
1 2 3 4
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6 7
Semoga bermanfaat.
Sumber gambar: www.c-programming-simple-steps.com
Comments
Post a Comment